Halaman Dpan

Memulai





Terjemahan:

'العربية / al-ʿarabīyah
Bahasa Indonesia
Български език
Català
中文 / Zhōngwén
Deutsch
English
Español
Euskara
Ewe
Filipino/Tagalog
Français
Galego
Ελληνικά / Elliniká
हिन्दी / hindī
Italiano
日本語 / Nihongo
بهاس ملايو / Bahasa Melayu
Português
Română
ไทย / Thai

                                        

Halaman lain:

Modul

Peta Situs

kata kunci

Kontak

Dokumen yg berguna

link berguna

MENCETAK PENGGERAK

Panduan Untuk Para Pelatih/Trainer

Oleh Phil Bartle, PhD

diterjemahkan oleh Iswadi Idris



Catatan Trainer

Pemberdayaan masyarakat tidak dimulai begitu saja, atau dengan tanpa persiapan

Mempersiapkan tahapan-tahapan pemberdayaan

Setelah calon penggerak dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan segala sesuatu di dalam masyarakat sebelum pemberdayaan itu dimulai. Pemberdayaan tidak dapat dimulai tanpa adanya perencanaan, persiapan, dan tanpa adanya kepastian bahwa persyaratan-persyaratan penting telah terpenuhi.

Jika anda mengorganisir pelatihan calon penggerak dengan menggunakan materi ini, dapat dilihat bahwa modul tersebut dirancang untuk memberikan para calon penggerak gambaran tentang langkah awal di dalam pekerjaan mereka. Metode "learning by doing" sangat dianjurkan sebagai cara terbaik dalam mempelajari modul ini, dan agar dalam penyusunan pelatihanya ditujukan untuk memaksimalkan "aktivitas lapangan" selama pelatihan.

Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk menekankan pentingnya membuat dan menyimpan catatan dokumentasi pekerjaan kepada calon penggerak. Sejauh apa keberhasilan para penggerak akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuanya tentang kondisi masyarakat dimana mereka bekerja. Selain itu, Mereka perlu diingatkan bahwa masa bakti Mereka di dalam masyarakat terbatas sehingga penting karenanya untuk membuat rangkuman-rangkuman yang dapat membantu siapa saja yang akan menggantikan Mereka kelak. Jika hal ini tidak dilakukan, ketika masa bakti berakhir penggerak pengganti harus memulai segala sesuatunya dari awal lagi, sehingga perkembangan sebelumnya tidak dapat berlanjut. Ingatkan calon penggerak untuk tetap mencatat segala perkembangan yang terjadi di dalam sebuah jurnal.

Fase ini adalah waktu dimana seorang pengggerak harus mempersiapkan masyarakat itu sendiri agar segala sesuatunya bisa lebih efektif. Lihat pada "Metode Pelatihan" dan perhatikan pada "Permainan Peran." Sesi “Permainan Peran” dapat disusun sedemikian rupa menurut keinginan Anda; ada banyak cara untuk melakukannya. Anda dapat menempatkan peserta pelatihan (dalam hal ini calon penggerak) pada berbagai peran yang berbeda di dalam masyarakat, baik sebagai ketua RT, penasehat atau walikota, petugas lokal yang memberikan izin atau sertifikat untuk pekerja lapangan(jika memang ada), pimpinan perusahaan atau penyelia penggerak masyarakat, dan posisi lain yang mewakili keadaan setempat. Dengan menciptakan beberapa sesi “Permainan Peran,” peserta dapat memahami berbagai peran, sehingga pemahaman terhadap masyarakat menjadi lebih baik.

Siklus Pemberdayaan:

Ketika para penggerak memulai pekerjaanya, artinya mereka telah memulai sebuah siklus. Paling tidak mereka harus sudah memiliki bayangan tentang hal ini. Pada tahapan ini Anda dapat menambahkan beberapa materi dari segemen Siklus Pemberdayaan jika memang dibutuhkan.

Selama masa pelatihan, jangan hanya mengandalkan pada selebaran yang diberikan atau sekedar memberikan penjabaran lisan. Alih-alih, anda bisa menanyakan setiap elemen dari siklus kepada peserta pelatihan dan menggambarkanya di papan tulis. Sebagai permulaan, siklus dapat diwakili dengan daftar dari tahapan-tahapan (dari atas ke bawah); menilai kebutuhan-kebutuhan, memilih proyek, merancangnya, implementasi dan evaluasi. Dengan tidak memberikan rangkaian dari siklus secara langsung, anda dapat mengajukan pertanyaan yang akan memancing mereka untuk menyebutkan tahapan-tahapan tersebut. Untuk mengindikasikan sebuah siklus atau pengulangan, Anda dapat menggambar sebuah tanda panah dari tahapan paling bawah ke tahapan paling atas.

Agar lebih menarik, Anda dapat meminta beberapa peserta untuk memainkan tiap peran yang mewakili setiap tahapan di dalam siklus. Masing-masing dari mereka dapat mengenakan papan nama yang mengidentifikasikan tahapan yang diwakilinya. Apa yang akan mereka katakan untuk mempresentasikan tahapan-tahapan yang diwakili? Jika memang mereka mampu melakukannya, minta mereka untuk melakukannya sekali lagi, atau dengan kelompok pemain yang baru, dan lakukanlah tanpa berbicara sedikitpun. Hal ini dapat membuat suasana menjadi menyenangkan, menimbulkankan gelak tawa atau mungkin tingkah laku yang konyol, namun demikian akan membantu untuk menggambarkan siklusnya terutama dalam hal-hal yang mendasar.

Anda dapat mengakses modul “Siklus Pemberdayaan” dalam bentuk power point yang berisi gambaran garis oleh Juliana Kuruhiira di website ini. Selain lebih detil media ini lebih jelas dibandingkan modul yang serupa di halaman website. Akan lebih baik jika Anda dapat mempresentasikanya dengan bantuan proyektor sebagai selingan dalam sesi pelatihan pada umumnya. Atau anda juga dapat menampilkannya langsung pada layar komputer dan memperlihatkanya pada peserta, tiga atau empat orang sekali waktu. Lihat " Siklus Pemberdayaan."

Ingatkan para peserta pelatihan bahwa pekerjaan mereka adalah sebuah siklus dan bahwa masyarakat tidak berkembang dalam hanya sekali proyek, siklus harus terus diulang dan berbeda menurut perubahan kondisi yang terjadi.

Mendapatkan perizinan

Sebagai pelatih, anda harus menjelaskan kepada peserta bahwa ada dua jenis perizinan yang mereka butuhkan sebelum memulai aktivitas di sebuah daerah; yang resmi dan yang tidak resmi.

Izin resmi umumnya sederhana dan gamblang. Namun perlu diingat bahwa sederhana tidak berarti mudah. Perizinan resmi berbeda pada tiap negara, begitu juga pada tingkat propinsi atau daerah. Karena merupakan afiliasi dari pemerintah biasanya prosedur perizinan tertera pada layanan informasi tertentu.

Izin tidak resmi lebih kompleks untuk dijelaskan, dan tidak memiliki batasan yang jelas. Pada intinya, kita berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang dan tokoh setempat, sehingga mereka akan menjadi sekutu dan bukanya menjadi halangan. Kerjasama mereka akan sangat bermanfaat dan sebaliknya berlawanan dengan mereka dapat menjadi sangat menyulitkan.

Mudah untuk diketahui ketika izin resmi telah diperoleh; ditandai dengan adanya semacam tanda terima atau sertifikat. Namun tidak ada kejelasan yang pasti apakan izin resmi telah diperoleh atau tidak.   Jelaskan kepada peserta calon penggerak bahwa usaha mendapatkan izin tidak resmi ini berlangsung selama proses pemberdayaan itu sendiri di tiap daerah.

Salah satu cara terbaik untuk menjelaskan hal ini adalah dengan memberikan tugas kepada para peserta dalam pelatihan untuk menyiapkan definisi mereka masing-masing tentang izin resmi dan tidak resmi menurut daerah mereka masing-masing.

Hal ini dapat menjadi sarana yang lain bagi peserta untuk memainkan “Permainan Peran.” Bagi peserta menjadi dua grup, masing-masing dua sampai lima orang. Satu orang dari salah satu kelompok akan menjadi penggerak dan satu orang dari kelompok lainnya akan menjadi petugas yang memberikan izin tertulis untuk bekerja pada daerah yang bersangkutan. Anggota kelompok yang lain menjadi penasihat bagi penggerak atau petugas perizinan menurut kelompok yang telah ditetapkan. Pisahkan kedua kelompok, dan jelaskan kepada para penasihat untuk melatih penggerak/petugas perizinan tentang apa yang harus dikatakan.

Bagian pentingnya, kelompok yang menasihati petugas perizinan harus bisa mempertimbangkan sebanyak mungkin kecurigaan, perkiraan, dan ketakutan yang dapat mereka pikirkan. Sebaliknya, kelompok penasihat bagi penggerak sebisa mungkin mengemukakan keuntungan-keuntungan yang dapat diberikan kepada masyarakat setempat untuk bisa lebih mandiri.

Minta tiap kelompok untuk mempersiapkan diri di tempat yang berbeda selama kurang lebih sepuluh hingga limabelas menit. Selanjutnya, tempatkan kedua kelompok di depan kelas (peserta lainya dapat menjadi pemerhati) untuk memeragakan saat dimana sang penggerak datang kepada petugas perizinan untuk memperoleh izin kerja di daerah setempat.

Pada pelatihan dengan jumlah peserta yang cukup banyak, “permainan peran” dapat dilakukan beberapa kali. Setelah satu atau dua sesi “permainan peran,” anda dapat menambahkan pihak ketiga. Bentuk kelompok ketiga yang dapat mewakili pihak dari wartawan lokal yang kebetulan berada di kantor perizinan. Kelompok ketiga ini akan mencetuskan pertanyaan-pertanyaan yang memicu perdebatan dalam pembicaraan antara penggerak dan petugas perizinan.

Setelah sesi bermain peran selesai dilakukan sangat bermanfaat untuk menambahkan sesi pembahasan. Ada baiknya juga bagi anda jika dapat menulis rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan oleh petugas perizinan beserta argumentasi dari yang digunakan penggerak di papan tulis. Mintalah partisipasi peserta untuk membuat daftar tersebut di papan tulis. Lakukan kedua sesi ini berturutan, walaupun izin tertulis tidak dapat diperoleh; argumen yang ada bermanfaat bagi peserta untuk memahami pekerjaan mereka.

Membangkitkan kesadaran

Proses membangkitkan kesadaran diantara masyarakat terbilang mirip dengan proses memperoleh perizinan tidak resmi dari pihak berwenang setempat. Jelaskan pada peserta untuk selalu berusaha mengumpulkan dan mempertahankan sekutu dan dukungan dari masyarakat setempat.

Dalam sesi pelatihan, anda dapat menggunakan sesi bermain peran yang sama dengan sebelumnya, ditambah pihak ketiga yang lebih beragam dan tentu saja sesi pembahasanya.

Ingkatkan para peserta untuk menghindari timbulnya harapan yang tidak realistis, selama proses pembangkitan kesadaran masyarakat. Lebih jauh, keikutsertaan masyarakat tidak berarti bahwa penggerak harus secara pasif menerima apapun yang dikemukakan anggota masyarakat yang paling vokal. Para penggerak harus memicu pemikiran-pemikiran yang konstruktif terhadap hal-hal mendasar dan pendapat yang datang dari masyarakat. Sebagai contoh, di dalam bermain peran, Anda dapat memberikan ide untuk meminta fasilitas klinik dengan petugas medisnya kepada kelompok yang mewakili masyarakat, di lain pihak peran penggerak diarahkan untuk lebih memperhatikan pada sisi penurunan jumlah penyakit.  Dengan demikian, solusi yang lebih tepat pada kasus ini adalah persediaan air bersih dan fasilitas pembuangan yang lebih memadai. (lihat modul “Air").

Pengorganisasian Kesatuan

Anda harus memastikan bahwa calon penggerak tidak sepenuhnya memegang asumsi bahwa masyarakat secara alamiah memiliki kesatuan sifat. Memang pada kenyataanya, banyak pemikiran populer yang berpendapat masyarakat sebagai kesatuan komunitas yang damai dimana setiap anggotanya saling mengetahui, menyukai dan saling bekerja sama. Lihat Pengorganisasian Kesatuan.

Translasi dikenal umum oleh para ahli sosiologi. Dalam modul berikutnya lebih banyak hal yang berkaitan dengan ilmu sosiologi dimasukan di pelatihan, dan konflik menjadi lebih nyata. Untuk tujuan yang lebih praktis, khususnya dalam tahap pengenalan ini, sudah cukup bagi anda untuk memberitahukan peserta bahwa ada banyak konflik yang tersembunyi dan yang sebaliknya, serta adanya “tarikan-perang” dalam masyarakat. Hal ini tentu saja melemahkan masyarakat. Peran penting dari seorang penggerak adalah meyakinkan masyarakat untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama dalam aktivitas pemberdayaan.

Calon penggerak juga harus belajar untuk menyadari bahwa mengorganisir kesatuan bukanlah satu tahapan semata, bahwa mereka tidak bisa menyatukan masyarakat begitu saja (sekali untuk selamanya) dan kemudian melakukan hal yang lain.

Hal ini merupakan perjuangan berkelanjutan, dan terus berlangsung selama masa bakti mereka di masyarakat.

Faktor pemecah di dalam masyarakat dapat berasal dari banyak hal. Dapat meliputi (namun tidak membatasi):

  • kompetisi yang berasal dari perbedaan keturunan dan kelompok
  • perbedaan yang berhubungan dengan kepemilikan (sebagaimana ditulis oleh Karl Marx – pekerja lawan pemilik); dan
  • perbedaan-perbedaan dalam:
    • bahas,
    • agama dan keyakinan,
    • organisasi keluarga,
    • perbedaan etnis yang nyata secara visual (ras),
    • jenis kelamin,
    • usia,
    • cacat mental atau fisik dan kelainan bentuk, dan
    • kebanyakan dari keberagaman karakteristik sosial (contoh, karakteristik fisik yang memiliki makna sosial karenanya)

Terkadang dalam bekerja seorang penggerak harus menerima begitu saja tata cara di dalam sebuah masyarakat, namun ada juga saatnya dimana kita mempertahankan agar sebuah bagian masyarakat dapat hadir dalam sebuah pertemuan masyarakat walaupun mereka sebelumnya mereka tidak berperan dalam pengambilan keputusan. Berikut dua buah contoh dari pengalaman saya pribadi.

Ketika saya bekerja di masyarakat yang memiliki akar islam yang konservatif terdapat berbagai aturan yang membatasi pergerakan kaum wanita. Segala sesuatunya harus dilakukan dengan bijaksana. Dengan persetujuan dan kerja sama dari tokoh masyarakat disana Kami dapat memberikan pelatihan kerja sosial bagi para wanita oleh hanya pelatih wanita dan hanya di rumah mereka sendiri. (Lihat CBSW).

Lain halnya di utara Ghana yang memiliki basis islam yang lebih toleran di beberapa tempat, terdapat pertemuan desa yang berfungsi untuk memutuskan segala sesuatu yang berkenaan dengan kepentingan desa secara umum. Jika pada saat itu hanya para lelaki yang hadir maka dengan sopan Kami menunda pertemuanya (karena tidak semua hadir) hingga esok hari tanpa memperlihatkan tujuan yang sebenarnya dan mengadakan pertemuan keesekon harinya. Keesokan harinya para wanita , orang cacat dan kaum minoritas menghadiri pertemuan tersebut.

Lihat juga modul dalam hal isu Gender.

Membuat pesan Anda sampai dapat dilakukan dengan berbagai cara. Jika Anda mengenal dengan baik beberapa bagian utama dalam masyarakat tempat anda bekerja, Anda dapat mengadakan beberapa sesi bermain peran dimana para peserta dapat mewakili beberapa kelompok masyarakat yang berlawanan dengan tujuan si penggerak (dengan bantuan penasihatnya) yang harus mempersiapkan strategi dalam menghadapai mereka.

Dalam hal ini anda dapat meminta pertolongan seorang spesialis untuk memberikan pelatihan.

Ketika saya bekerja di Afrika, untuk membawa isu gender ke masyarakat, sering kali ditemui pendeta-pendeta dalam bidang gender (atau yang setara dengan itu) yang dilengkapi dengan personil yang terlatih yang dalam kaitanya mau mempraktikan sihirnya di dalam pelatihan.

Dialog Publik

Salah satu dari keahlian yang harus dimiliki oleh seorang penggerak adalah kemampuan untuk berbicara di depan publik, atau dengan kehadiran orang-orang yang sama sekali asing.

Walaupun beberapa orang lahir dengan kemampuan ini, namun perlu diketahui bahwa hal ini dapat dipelajari. Rintangan tersesar dalam dialog publik adalah ketakutan, kecemasan atau kekhawatiran. Bila seseorang mampu mengendalikan itu semua maka kemampuan untuk berbicara di depan publik dapat dipelajari dan dikembangkan.

Kemampuan berbicara di depan publik tidak hanya terdiri dari kemampuan berbicara dengan jelas, perlahan dan dalam bahasa yang sederhana namun juga meliputi kemampuan mendengar apa yang diutarakan oleh orang lain, mengantisipasi apa yang orang akan utarakan walaupun mereka dalam keadaan diam serta kemampuan untuk membangun hubungan dengan lawan bicara. Seorang penggerak juga tidak hanya dituntut untuk menghormati anggota masyarakat, tetapi hal itu juga harus terlihat dan didemonstrasikan ketika berdialog dengan publik.

Sebaiknya, Anda jangan menakuti peserta pelatihan dengan mengutarakan hal ini dalam tahap awal sesi pelatihan dialog publik. Pada awalnya, para peserta mungkin terlihat kurang bersemangat. Kekhawatiran para peserta akan berkurang saat mereka menyadari bahwa teori dan praktik yang diajarkan mudah untuk dipelajari dan dilakukan.

Disinilah letak manfaat metode pelatihan dengan "learning by doing."

Jika disediakan lima hari untuk pelatihan, Anda dapat membaginya ke dalam lima sampai enam sesi pembicaraan singkat. Salah satu cara terbaik dalam pelatihan adalah dengan mempraktikan ide atau bahasan yang sedang disampaikan. Caranya adalah dengan menunjuk salah satu peserta untuk maju kedepan sebagai pembicara yang sebelumnya diberikan satu kata atau sebuah ide yang tidak diketahui peserta yang lain, sementara mereka dapat berdiskusi tentang kata yang disampaikan selama dua menit. Topik yang disampaikan tidak hanya yang berkaitan dengan pemberdayaan atau pelatihanya, seperti “pisang”, “mertua”, atau” tutup tempat sampah”.

Jika anda telah menjadwalkan pelatihan untuk sejumlah penggerak, katakanlah setiap satu atau dua bulan (direkomendasikan), maka sesi seperti ini dapat disertakan setiap bulanya.

Sebagai variasi, Anda dapat meminta sang pembicara keluar dari ruangan untuk memikirkan topik yang Anda berikan selama dua menit. Sementara itu, tanpa memberitahukanya pada pembicara, anda mengatakan kepada peserta lainya untuk mengubah topik tanpa mengemukakan topik yang mereka inginkan. Sebagai contoh, pembicara dapat diberikan topik tentang “mengubah karburator” sedangkan pendengar diberikan topik tentang “melepas kulit kerang.” Pembicara diberikan waktu empat menit untuk membicarakan topiknya, tetapi juga diharuskan mengidentifikasi topik yang diinginkan oleh pendengar dan menghubungkanya satu sama lain, atau mengganti seluruh topiknya dengan yang diinginkan pendengar.

Dalam sesi pelatihan ini Anda harus peka terhadap sanggahan. Bagi peserta yang pemalu dengan kata lain memiliki kesulitan tersendiri dalam berbicara; sanggahan membuat mereka berkecil hati sehingga menghambat pengembangan keahlian yang diperlukan. Untuk itu ada baiknya jika sebelumnya anda memperkenalkan aturan dasar dalam brainstorming (lihat Brainstorm), atau dalam istilah kuncinya" Sandwich/Roti Lapis" sangat bermanfaat didalam manajemen. Anda dapat menggunakan prosedur pertemuan AA1 Pendengar diharuskan bertepuktangan setiap kali pembicara selesai berbicara, apapun yang dikatakan.

Jika memang ada, sebuah kamera video akan sangat bermanfaat di dalam sesi seperti ini. Denganya setiap pembicara dapat direkam ketika berbicara di depan. Selanjutnya Anda dapat memberikan mereka rekamanya, ruang tersendiri dan pengeras suara mini serta layar kecil agar mereka dapat mengevaluasi diri mereka sendiri tanpa gangguan. Setelah itu Anda dapat memberi mereka pilihan untuk memperlihatkan rekaman tersebut kepada peserta lainya atau menghapusnya. Rekaman tersebut juga dapat Anda berikan untuk dibawa pulang agar dapat dilihat di rumah. Dengan demikian sanggahan dan pendapat Anda maupun peserta pelatihan lainya tidak diperlukan dan hanya dapat dilihat oleh pembicara sehingga dapat digunakan atau mungkin dihapus tanpa sepengetahuan orang lain.

Membangkitkan Masyarakat:

Selama keseluruhan pelatihan ini, terdapat satu pesan yang pasti. Metode dasar dari pemberdayaan sosial adalah bahwa setiap individu menjadi lebih kuat melalui perjuangan, usaha atau latihan. Prinsipnya berada dibalik rekomendasi yang telah Kami berikan, agar Anda dapat memberikan pelatihan yang efektif dengan memberikan sarana yang mana mereka dapat mempraktikanya dari pada sekedar mendengar. Hal ini untuk mempertegas pendapat Kami tentang pendekatan amal sedekah; memberi pada orang tidak mampu tidak membuat mereka lebih kuat dan mandiri, sebaliknya membuat mereka lebih berharap dan menggantungkan diri terhadap bantuan.

Salah satu contoh bermain peran yang setema dengan hal diatas dapat Anda temukan di selebaran yang diberikan, “Memberdayakan Masyarakat" Siapkan dua kelompok, yang beranggotakan penggerak dan penasihatnya dan kelompok lainya sebagai masyarakat. Anda dapat menggunakan langsung selebaran tersebut, dan menginstruksikan masyarakat untuk menuntut sebuah klinik dimana sang penggerak berusaha untuk mengarahkan masyarakat pada pola pikir yang lebih baik untuk menurunkan penyakit yaitu persediaan air bersih.

Minta peserta pelatihan untuk membuat skenario sejenis yang lain, dimana masyarakat menuntut sesuatu dan penggerak mengarahkan tuntutan mereka kepada pilihan yang lebih baik.

Mengatur Kekuatan

Prinsip utama yang lain dari metodologi pemberdayaan (setelah “berjuang untuk mendapatkan kekuatan”) adalah bahwa pengaturan/organisasi melahirkan kekuatan dan pengaturan yang lebih baik akan melahirkan kekuatan yang lebih besar.

Silsilah sosiologi tersebut berasal dari tulisan Max Weber, yang juga telah menuliss tentang karakteristik dari birokrasi yang meniumbulkan kekuasaan. Walaupun ini bukanlah saatnya untuk belajar sosiologi (saatnya akan datang dalam pelatihan ini), sebagai seorang pelatih/trainer akan bermanfaat bagi anda untuk bisa memahami sosiologi di dalam pelatihan ini.

Persatuan dagang telah berabad-abad menyadari bahwa jika anda mengumpulkan sekelompok orang yang tidak terorganisir yang bekerja di sebuah perusahaan dan menyatukan mereka dalam satu tujuan bersama, menjadikan mereka satu kesatuan kelompok sosial, maka mereka telah melahirkan kekuatan. Pemilik perusahaan dan para pimpinanya tidak menyukai kesatuan kelompok seperti ini dikarenakan dampak luas dari kekuatanya. Kekuatan tersebut dapat melindungi tenaga kerja dari upah kerja dan tunjangan yang tidak adil, dan dari kondisi kerja yang dapat membahayakan diri mereka.

Prinsip ini berlaku bagi setiap kesatuan, dan disini digunakan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri.

Bagaimana Anda menerangkan prinsip ini kepada para peserta pelatihan?

Calon penggerak yang berpotensi harus memahami pentingnya perencanaan/organisasi.

Sampai disini, panduan bagi pelatih telah merekomendasikan penggunaan sesi permainan peran dengan menempatkan peserta pelatihan dalam berbagai posisi yang ada dalam proses pemberdayaan masyarakat. Hal ini mampu meningkatkan keahlian penggerak dan memberikan gambaran tentang keadaan dan tingkah laku dari orang-orang yang akan mereka temui dan bekerja sama di dalam pemberdayaan masyarakat. Sesi pelatihan ini adalah salah satu dari sekian metode yang dapat digunakan yang mungkin saja lebih sesuai untuk digunakan.

Jelaskan prinsip yang ada, dan perlihatkan bagaimana hal tersebut berlaku pada dua buah tim sepak bola denga tingkat kemahiran yang sama. Mintalah para peserta untuk membuat skenario dimana tim sepakbola yang terorganisir dengan baik dapat mengungguli tim lain dengan karakteristik yang sama namun kurang terorganisir. Buatlah daftarnya di papan tulis. Mulailah dengan kelompok olahraga seperti tim sepak bola, dan lanjutkan dengan jenis kelompok yang lain seperti kelompok militer dalam perang dan beberapa produsen yang memproduksi barang yang sama. Mungkinkan para peserta mendapatkan gagasan yang lain dari pada yang telah disebutkan?

Jika memang jumlah peserta memadai bagi mereka dalam kelompok-kelompok kecil dan mintalah mereka untuk menyiapkan gagasan-gagasan tentang proses pengaturan/organisir dan bagaimana bentuk dari organisasi itu sendiri. Satu kelompok dapat mengambil kelompok militer sebagai bahasan, sedang yang lain kelompok komersial, agama dan sebagainya. Tiap kelompok harus memutuskan bentuk dari organisasi masing-masing agar dapat lebih efektif. Pembicara dari setiap kelompok akan memberikan laporanya pada dewan. Satu hal yang perlu diingat adalah proses dari oranisasi itu sendiri merupakan proses pembinaan kekuatan dan tidak terbatas pada masyarakat.

Kesimpulan; Pelatihan penggerak:

Metode yang digunakan untuk menyemangati peserta pelatihan di dalam pemberdayaan haruslah beragam dan menarik. Bentuk dari pelatihan tidak hanya berbentuk perkuliahan atau pembahasn lisan namun juga meliputi berbagai metode yang mengikutsertakan peserta secara aktiv didalam proses pembelajaran. Keberagaman dapat mempertahankan bentuk pelatihan yang segar, meningkatkan pemahaman dan membantu dalam mempertahankan pemahaman itu sendiri di dalam ingatan peserta.

Jangan hanya mengandalkan metode tradisional, bahkan panduan pelatihan ini. Pelatihan yang Anda berikan akan menjadi lebih segar, lebih menantang, dan lebih menarik jika Anda dapat menemukan metode baru.

Lebih jauh, ada baiknya jika Anda dapat mendatangkan pelatih dari luar untuk paling tidak beberapa sesi dalam setiap pelatihan. Pertahankan kondisi pelatihan yang nyaman dengan pembicara yang berbeda di tiap sesinya. Begitu juga halnya dengan media presentasi yang digunakan dapat berupa slide, proyektor, film atau video, wayang, papan pelanel, dan permainan peran. Atau dapat berbentuk tarian-tarian tradsional, sandiwara, paduan suara, kelompok budaya. Jangan gunakan media yang sama terlalu lama di dalam satu sesi, bedakan tiap sesinya.

Bahkan permainan peran itu sendiri dapat beragam bentuknya; cobalah menggunakan boneka dimana tiap peserta menggerakanya. Begitu juga dengan papan pelanel, masing-masing peserta dapat menggambar peran yang dimainkanya.

Keberagaman adalah bumbu didalam proses belajar mengajar.

catatan 1. : AA = Alcoholics Anonymous

`
––»«––

© Hakcipta 1967, 1987, 2007 Phil Bartle
Desain Jejaring Oleh Lourdes Sada
––»«––
Terakhir diperbaiki: 2009.04.22

 Beranda

 Memulai