............... |
.
oleh Phil
Bartle
diterjemahkan oleh Hanny Purnama Sari
Wishnuardi
|
.
.
Sejak revolusi pertanian, masyarakat
telah berubah menjadi semakin kompleks, dengan meningkatnya tingkatan tenaga
kerja, maka meningkat pula hirarki kekuasaan, gengsi dan nilai kekayaan,
lebih meningkatkan proporsi interaksi antarperanan, atau antara segelintir
orang, dan bukan meningkatkan interaksi antara semua orang. |
.
Tönnies menyebut hal
ini sebagai pergeseran antara gemeinschaft (kelompok masyarakat)
dan gesellschaft (masyarakat modern). |
.
Saat ini kita melihat beberapa tingkat
yang berbeda dari gemeinschaft dan gesellschaft di dalam
organisasi, kelompok masyarakat dan masyarakat |
.
Kecenderungan yang ada masih kurang
mendekati gemeinschaft dan lebih ke gesellschaft; lebih mendekat
ke urbanisme |
.
Secara biologis, kita umat manusia
tidak pernah berubah banyak dalam kurun waktu 50,000 tahun, walaupun revolusi
pertanian, dan hasilnya berakibat meningkatnya kompleksitas sosial, seperti
urbanisasi, yang telah berlangsung selama lebih dari 12,000 tahun. |
.
Sepertinya, kita manusia berubah
menjadi spesies yang dahulunya dirancang untuk bersosialisasi di dalam
kelompok kecil, di mana semua orang saling mengenal, dan di mana kita mengenal
semua orang tersebut sebagai pribadi, bukan berdasarkan peranan mereka. |
.
Kita merasa lebih nyaman
di dalam gemeinschaft dibandingkan gesellschaft. |
.
Hal ini konsisten dengan generalisasi
yang lainnya. Kita cenderung merasa lebih nyaman berada bersama dengan
hal-hal yang kita ketahui atau kita kenal dekat, orang, barang-barang,
tempat-tempat dibandingkan hal-hal yang tidak kita kenal. "Lebih baik iblis
yang kita kenal,,,," menurut pribahasa tua atau klise (pribahasa masyarakat
luar - red). |
.
Jadi sementara masyarakat kita menjadi
lebih formal, lebih teratur, lebih dingin, lebih gesellschaft, kita
menemukan beragam cara baru untuk membuat hidup kita untuk menjadi lebih
mirip gemeinschaft. |
.
Dalam cara yang informal, kita menemukan
hal ini di perkotaan, di mana kita mengenal karyawan toko sebagai sebuah
peran, seorang penjual, kita tahu nama mereka, dan menggunakannya saat
kita datang ke toko tersebut untuk membeli sarapan atau makan siang kita. |
.
Beberapa orang belajar dan menggunakan
nama-nama dari para supir bus mereka, pegawai pos, dan lainnya di dalam
industri jasa yang mereka lihat di dalam situasi reguler. |
.
Bersamaan dengan hal
ini, kita menemukan pembuatan dan pengembangan dari kelompok masyarakat
yang terbentuk. |
.
Sering kali ini adalah asosiasi sukarela
di mana para anggota berbagi kepentingan bersama atau tujuan. |
.
Klub, asosiasi, jemaat, klub olahraga,
klub jasa seperti Rotary atau Lions, klub catur, gay pride, model kereta
api klub, kampanye seperti United Way, serikat pekerja, partai politik,
kelompok-kelompok diskusi, semua ini dapat, dan sering kali, dibangun oleh
kelompok masyarakat. |
.
Pada titik yang ekstrem asosiasi
seperti ini menjadi tempat perayaan sementara pertandingan sepak bola nasional,
Piala Grey, atau permainan hoki, Piala Stanley, atau acara-acara Olimpiade
Commonwealth. |
.
Bahkan di jalanan orang-orang sering
menggunakan pakaian yang biasanya tidak mereka kenakan. Mereka
menyapa satu sama lain, walaupun orang asing, dan berteriak kesenangan
bersama bila tim "mereka" menang, atau berseru kecewa bila tim "mereka"
kalah. |
.
Dengan kemajuan Internet, dan komunikasi
yang semakin cepat, elektronis, di seluruh dunia, maka asosiasi-asosiasi
baru terbentuk tanpa ada batasan geografis. |
.
Walaupun semua kelompok dan masyarakat
kita menjadi lebih kompleks, dengan peningkatan gesellschaft , Pada
tingkat lokal dan tingkat individu, kita merespons dengan netral. Kita
dapat dengan aman menyebutnya "neo gemeinschaft.” |
.
|