Tweet Terjemahan
'العربية / Al-ʿarabīyah |
Kisah KeduaDia tidak Mengetahui Tujuannyaoleh Phil Bartle, PhDditerjemahkan oleh Hanny WishnuardiVignetteCerita Pendek untuk mengilustrasikan prinsip/asasSaat itu, Faith sangat sibuk. Ada tujuh desa di kecamatan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan mengendarai motor-empat rodanya, dia berkunjung dari desa ke desa, melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan. "Orang-orang ini tidak menghargai pendidikan," Ucap seorang pengelola Kabupaten. "Saya ingin Anda membuat orang-orang ini mengirim anak mereka ke bangku sekolah." Karena Faith memang harus berkunjung ke desa-desa itu, dia memasukkan pidato yang mendorong penduduk desa tersebut untuk mengirimkan anak mereka ke sekolah. "Orang-orang ini masih memuja setan," ujar pastornya. "Saya ingin mereka datang ke gereja." Lalu ia pun menambahkan keinginan si pastor ke dalam pidatonya agar para penduduk datang ke gereja. "Orang-orang ini tidak melaksanakan kebersihan yang baik," tukas seorang perawat di Kabupaten. Akhirnya, dia pun menambahkan hal tersebut dalam pidatonya dan menyuruh para penduduk untuk mencuci tangan mereka dan menggunakan jamban/kakus. Dan begitulah seterusnya, setiap kali ada seorang pejabat menyarankan para penduduk desa untuk melakukan ini atau itu, Faith akan menambahkan perihal tersebut ke dalam pidato rutinnya. Namun di akhir tahun, tidak ada satu fasilitaspun yang dibangun atau diperbaiki dalam kelompok masyarakat tersebut. "Kenapa?" Tanya Faith. " Kami mendengarkanmu setiap kali kau berkunjung, jawab seorang penduduk, "Tapi sepertinya kamu tidak pernah memulai untuk membantu merampungkan tujuan kami." Catatan: Cerita ini berdasarkan kisah nyata. Nama dan tempat telah diubah untuk menjaga kerahasiaan ––»«––Bila Anda menyalin dari situs ini, mohon mencantumkan nama penulisnya |
Halaman Muka |
Melakukan Persiapan |