Penterjemahan:
Halaman lain:
|
TIP-TIP PELATIHAN MANAJEMEN
diterjemahkan oleh Henry Mangkusasono
Didedikasikan untuk Gert Lüdeking
Catatan (Hand-out) Lokakarya
Koleksi singkat tip-tip untuk memperbaiki manajemen
- Kami
(kelompok masyarakat) membutuhkan visi. Masyarakat harus memutuskan, secara keseluruhan,
apa yang mereka ingin lakukan. Ada banyak kemungkinan tujuan, tetapi masyarakat harus
bersatu dan memilih apa yang ia ingin lakukan. Pelatih dapat menggunakan kutipan
dari Alice in Wonderland untuk menggambarkan hal ini. "Jika kita tidak tahu ke mana
kita akan pergi, maka jalan apapun akan diterima." (Lewis Caroll). Tanpa visi untuk
kemana masyarakat ingin menjangkau, masyarakat lebiih baik tinggal di tempat dengan
apa adanya (dengan kemiskinan ketakacuhan, dan ketidaknyamanan) saat ini.
- Setelah
tujuan dan arah telah dipilih, keputusan untuk perencanaan perlu di setujui untuk
mencapai atau mendekati tujuan itu. Hal ini dapat diilustrasikan oleh ungkapan: ".
Jika kita gagal untuk berencana, maka kita berencana untuk gagal" (Juga lihat "Slogan")
Jika sukses atau kemenangan dapat diartikan sebagai mencapai tujuan, maka kita perlu
berencana untuk mencapai tujuan tersebut. (Tentu saja tujuan dapat berubah selama
proses mencapai itu, dan tentu setelah tercapai).
- Pelatih
dapat mengingatkan kelompok bahwa perencanaan berarti serangkaian proses pikiran
yang akan memimpin kelompok untuk dalam kondisi apa sekarang, ke mana (atau dalam
kondisi apa) diperkirakan ketika tujuan tercapai. Proses pikiran itu harus logis
dan konsisten, dan menuntun dari aktualitas sekarang ke hasil yang diinginkan di
masa depan. Pelatih dapat menunjukkan bahwa: "Kami berencana melihat ke belakang
dalam waktu (Mulailah dengan akhir dan berakhir dengan awal)." Mulai merencanakan
dengan mengidentifikasi ke mana kita ingin pergi, kemudian meminta langkah-langkah
apa yang diperlukan untuk sampai ke sana. Setiap langkah dari situasi saat ini secara
logis harus menghubungkan dengan yang berikutnya sampai akhir yang diinginkan tercapai.
- Selama
proses mengidentifikasi dan memilih strategi, kelompok didorong untuk membuat apa
yang mereka milki di gunakan sebaik mungkin atau paling efisien dan efektif untuk
mendapatkan yang mereka inginkan. Efisiensi jangan di abaikan, meskipun dapat diinterpretasikan
dalam banyak cara. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk "Dapatkan
lebih banyak output untuk sedikit input (memaksimalkan efisiensi)" Satu kalimat menarik
yang dapat menggambarkan hal ini adalah, "Jangan bekerja keras, tetapi dapatkan hasil."
Di sini nilai dikagumi dari "kerja keras" (sarana atau input) terbukti kurang penting
daripada hasil kerja yang (akhir atau output). Hal ini tidak dimaksudkan sebagai
dorongan untuk menjadi malas, tetapi sebagai dorongan untuk menggunakan sumber daya
(termasuk tenaga kerja sendiri) dengan bijaksana, dan karena itu (dalam konteks ini)
secara efisien.
- Proses
pengambilan keputusan yang partisipatif dan inklusif dapat memanfaatkan sumber daya
tersembunyi, yang secara lain seperti diktatorial bakal hilang. Pelatih mengajarkan
untuk, "Libatkan semua orang dalam keputusan." Satu (sempurna) manusia, meskipun
atasan atau kepala, memiliki lebih sedikit informasi, pengalaman, kebijaksanaan,
daripada kelompok yang bersangkutan secara keseluruhan, termasuk yang tenang atau
rendah hati. Dalam hal demokratisasi, setiap anggota masyarakat punya hak untuk
berpartisipasi, dalam hal memaksimalkan kekuatan komunitas, identifikasi sumber daya,
dan menemukan strategi kreatif, mengikutsertakan semua adalah metode manajemen.
- Pelatih
harus mengingatkan masyarakat bahwa mereka harus bertujuan untuk "berdiri di atas
kaki sendiri." Ketergantungan, dan ketergantungan pada bantuan luar ', sumber daya,
dan bahkan arah, sama sekali tidak berkelanjutan (orang luar akan pergi), serta membawa
kelemahan dan kerentanan. Mendorong kemandirian, itu adalah kewajiban atau tugas
serta hak. Ungkapan yang perlu digunakan di sini: "Jika Anda menyalahkan orang lain,
Anda menyerahkan kekuasaan Anda untuk mengubah," (Ray Anthony). Pelatih tidak boleh
ditipu oleh alasan, "Kami terlalu miskin dan kita perlu bantuan dari luar." Setiap
kelompok atau masyarakat, tidak peduli seberapa miskin, jika terdiri dari manusia
hidup, memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, sebagian besar mungkin tersembunyi.
Kemiskinan sebenarnya adalah ketidaksadaran pada sumberdaya yang ada bukan adalah
kekurangan pada sumber daya.
- Tidak
ada makan siang yang gratis (sesuatu pasti ada harganya). Tenaga kerja relawan dan
sumbangan umum harus dibayar, meski tidak dalam mata uang moneter murni. Pembayaran
itu mungkin lewat penghargaan umum, dorongan, pujian dan juga pengakuan. Pelatih
Manajemen di perusahaan telah menunjukkan bahwa tenaga kerja yang di bayar pun tidak
berpartisipasi secara penuh atau menghasilkan lebih banyak hanya atas dasar gaji
atau upah. Pengakuan, pujian dan dorongan lebih berdampak dalam mendapatkan output
yang terbaik baik dari relawan ataupun tenaga kerja bayar. Hargai kontribusi, pujilah
yang jujur, tekankan yang positif, abaikan yang negatif, jangan mengkritik.
- Kita
tidak bisa diam. Jika kita tidak maju, maka kita akan tergelincir mundur. Masyarakat
manusia bersifat dinamis, selalu berubah. Tidak mungkin kita memecahkan masalah dengan
"sekali dan untuk semua," (yaitu kekeliruan). Yang mungkin saat ini solusi untuk
masalah, jika terus digunakan, besok mungkin menjadi masalah.
Tentu
saja ada pelajaran dan prinsip-prinsip lain dalam pelatihan manajemen. Dokumen web
tidak bisa mendaftarkan atau menggambarkan mereka semua. Kita mengundang Anda untuk
mengidentifikasi yang lain.
Seperti
yang Anda lakukan, tambahkan tip-tip itu ke kantong pribadi profesional Anda dalam
memobilisasi, dan juga bagilah dengan kami dan dengan rekan-rekan Anda.
––»«––
Aksi Masyarakat; Menggali suatu Parit
© Hak Cipta 1967, 1987, 2007 Phil Bartle Desain Web oleh Lourdes Sada
––»«––Pembaruan Terakhir: 2012.09.26
|